Macam-Macam Metode Pembelajaran
“ MENCARI MACAM-MACAM METODE YANG DIGUNAKAN DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR”
TUGAS INDIVIDU
Tugas Ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai
Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Ekonomi
OLEH :
AMIR HAMZAH
( A1A110049 )
JURUSAN / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
MACAM-MACAM METODE DALAM MENGAJAR
1.
Metode
Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau
penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata
lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara
pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato. Untuk
bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan.
Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
2. Metode Demonstrasi
2. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan
peserta dengan cara menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah
pengerjaan sesuatu. Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada
peserta. Karena itu, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua tujuan: demonstrasi
proses untuk memahami langkah demi langkah; dan demonstrasi hasil untuk
memperlihatkan atau memperagakan hasil dari sebuah proses.Biasanya, setelah
demonstrasi dilanjutkan dengan praktek oleh peserta sendiri. Sebagai hasil,
peserta akan memperoleh pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan,
dan merasakan sendiri. Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan
praktek adalah membuat perubahan pada rana keterampilan
3. Metode Tanya Jawab
3. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi
tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
4.
Metode
Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana siswa
melaksanakan kegiatan latihan agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan
yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
5.
Metode
Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan
mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya
sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke
lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri
didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.
6.
Metode
Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode diskusi adalah
suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan
masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat
terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu
melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika
metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
ini sangat tinggi.
7.
Metode
Penugasan
Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas
yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap
hasilnya. Tugas tersebut dapat berupa :
1)
Mempelajari
bagian dari suatu teks buku
2)
Melaksanakan
sesuatu yang tujuannya untuk melatih kecakapannya
3)
Melaksanakan
eksperimen
4)
Mengatasi
suatu permasalahan tertentu
5)
Melaksanakan
suatu proyek
8.
Metode
Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian
materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas
dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau
kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
9.
Metode
Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana
seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru. Metode
eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan
aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak dilakukan pada pendekatan
pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik atau bahan. Percobaan dapat
dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok.
10. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru
kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda
yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak
sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja
kelompok. Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing
sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan
menyelesaikan tugas-tugasnya.
11. Metode Ceramah Plus
Metode ceramah plus adalah
metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung
dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode
ceramah plus yaitu : a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab
dan pemberian tugas. Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu
: 1). Penyampaian materi oleh guru. 2). Pemberian peluang bertanya jawab antara
guru dan siswa. 3). Pemberian tugas kepada siswa. b. Metode ceramah plus
diskusi dan tugas (CPDT) Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan
urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran,
kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas. c. Metode ceramah plus
demonstrasi dan latihan (CPDL) Metode ini dalah merupakan kombinasi antara
kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan
(drill) Macam-macam Metode Pembelajaran
12. Metode Praktek
Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik
menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan
kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud.
13. Metode Koperatif (CL, Cooperative
Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan
dan tanggung jawab bersama, pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan
memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih
dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas,
tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih
berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari
hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu
konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman
agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari
4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan
fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi.
14. Metode Berbasis Masalah (PBL, Problem
Based Learning)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model
pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa,
untuk merangsang kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus
dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana
nyaman dan menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model
pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi,
induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis,
generalisasi, dan inkuiri
15. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu metode
mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak
gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.
16. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan
tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan
tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu
merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai
orang lain.
17. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan
oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha membahas / mengupas
masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari jalan memecahkannya
atau mencari pedoman pelaksanaanya.
18. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan
tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Mereka bekerja sama dalam
memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
19. Metode Unit Teaching
Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang
memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru dapat mengenal dan
menguasai belajar secara unit.
20. Metode Sandiwara
Metode sandiwara seperti memindahkan ‘sepenggal cerita’ yang
menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam pertunjukkan.
Penggunaan metode ini ditujukan untuk mengembangkan diskusi dan analisa
peristiwa (kasus). Tujuannya adalah sebagai media untuk memperlihatkan berbagai
permasalahan pada suatu tema (topik) sebagai bahan refleksi dan analisis solusi
penyelesaian masalah. Dengan begitu, rana penyadaran dan peningkatan kemampuan
analisis dikombinasikan secara seimbang.
21. Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merukan proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip. Metode Discovery merupakan
komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan
cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari
sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan
merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai
cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah
sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses
belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi
yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.
22. Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan
mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa memjawab
mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru.
23. Metode Permainan
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara
lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah
ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar
adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga
dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan
antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk
penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak
(akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan
belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun
membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai
bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar
permainan.
24. Metode Kasus
Metode kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus
tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
25. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas
dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus
dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya
didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian
didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan
terakhir.
26. Metode Microteaching
Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar
permulaan bagi guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang
lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri
atau sekelompok siswa dibawah bimbingan dosen pembimbing atau guru pamong.
27. Metode Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang
berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh siswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya
untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
28. Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode pengajaran
untuk memberi motivasi pada siswa agar aktif pemikirannya untuk bertanya selama
pendengaran guru yang menyungguhkan pertanyaan-pertanyaan itu dan siswa
menjawab.
29. Metode Mengajar Non Directive
Metode mengajar non direktive merupakan salah satu metode
mengajar dimana siswa melakukan observasi mereka sendiri mampu melakukan
analisis mereka sendiri dan mampu berfikir sendiri.
30. Metode Katekesmus
Metode katekesmus merupakan suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah ditentukan.
31. Metode Prileksi
Metode prileksi merupakan suatu cara menyajikan pelajaran
dengan menggunakan bahasa lisan, menyuruh para pelajar mendiskusikan,
menganalisa, membanding-bandingkan dan akhirnya menarik kesimpulan dari apa
yang disajikan untuk mencapai tujuan pengajaran.
32. Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran
yaitu pelajar dihadapkan kepada hal tertentu untuk mempelajari dalam rangka
mewujudkan tujuan belajar.
33. Metode Penyajian Sistem Regu (Team Work)
Metode penyajian sistem regu merupakan metode penyajian
dengan seorang guru yang dibantu tenaga teknis atau team guru dalam menjelaskan
suatu persoalan atau obyek belajar. Sistem beregu ditangani lebih dari dua
orang guru.
34. Metode Mengajar Berprogama
Metode mengajar berprogama adalah cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menggunakan alat tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.
35. Metode Musyawarah
Metode musyawarah adalah cara menyajikan bahan pelajaran
melalui perundingan untuk mencapai musyawarah bersama.
36. Metode Mind Mapping
Pembelajaran ini sangat cocok untuk mereview pengetahuan awal
siswa. Sintaknya adalah: informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka,
siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatiu jawababan,
presentasi hasil diskusi kelompok, siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap
kelompok, evaluasi dan refleksi
37. Metode Quantum
Memandang pelaksanaan pembelajaran seperti permainan musik
orkestra-simfoni. Guru harus menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis,
interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Prinsip quantum adalah semua
berbicara-bermakna, semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha
siswa diberi reward. Strategi quantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBak,
alami-dengan dunia realitas siswa, namai-buat generalisasi sampai konsep,
demonstrasikan melalui presentasi-komunikasi, ulangi dengan Tanya
jawab-latihan-rangkuman, dan rayakan dengan reward dengan
senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-harapan.Rumus quantum fisika asdalah E = mc2,
dengan E = energi yang diartikan sukses, m = massa yaitu potensi diri
(akal-rasa-fisik-religi), c = communication, optimalkan komunikasi + dengan
aktivitas optimal.
38. Metode TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa
heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.
Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi
antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi
permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut,
santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas.
39. Metode Reciprocal Learning
Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar,
mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mwengemukan
bahwa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya,
representasi, hipotesis. Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999)
mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan,
berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca- merangkum.
40. Metode SAVI
Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa
belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah
SAVI sendiri adalah kependekan dari: Somatic yang bermakna gerakan tubuh
(hands-on, aktivitas fisik) di mana belajar dengan mengalami dan melakukan;
Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melaluui mendengarkan,
menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat, dan
menanggapi; Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata
melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media
dan alat peraga; dan Intellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah
menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi
pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki,
mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan
menerapkan.
41. Metode Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya
pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara
(flexibility) dan solusinya juga bisa beragam (multi jawab, fluency).
Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas,
kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan
sosialisasi. Siswa dituntuk unrtuk berimprovisasi mengembangkan metode, cara,
atau pendekatan yang bervariasi dalam memperoleh jawaban, jawaban siswa
beragam. Selanjutynya siswa juga diminta untuk menjelaskan proses mencapai
jawaban tersebut. Dengan demikian model pembelajaran ini lebih mementingkan
proses daripada produk yang akan membentiuk pola pikir, keterpasuan,
keterbukaan, dan ragam berpikir. Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna
secara matematik (gunakan gambar, diagram, table), kembangkan permasalahan
sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitakkan dengan materui selanjutnya,
siapkan rencana bimibingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri).
42. Metode Dua Tinggal Dua Tamu
Teknik belajar dua tinggal dua tamu dan bisa digunakan bersama
dengan teknik kepala nomor. Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan
kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain.
Langkah-langkahnya :
1)
Siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok berempat
2)
Siswa
bekerja sama dalam kelompok tersebut
3)
Setelah
selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke dua kelompok lain
4)
Dua
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu
5)
Tamu
kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok
lain
6)
Kelompok
mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka
43. Metode Karya Wisata (Field-Trip)
Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Karyawisata dalam arti
metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan karyawisata dalam
arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka
belajar. Contoh: Mengajak siswa ke gedung pengadilan untuk mengetahui system
peradilan dan proses pengadilan, selama satu jam pelajaran. Jadi, karyawisatadi
atas tidak mengambil tempat yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu
yang lama. Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study
tour.
44. Metode Curah Pendapat
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh
peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak
untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi
(kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau
berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta
gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.
45. Metode E-Learning
Metode Pembelajaran Berbasis E-learning adalah Kegiatan pembelajaran
yang memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, & WAN) sebagai media
penyampaian, interaksi, dan fasilitas.
46. Metode Perancangan ( Projeck Method )
Metode perancangan yaitu
suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti
sebagai obyek kajian.
47. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching
Method )
Metode mengajar beregu
adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang
masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai
kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan
team pendidik tersebut.
48. Metode Resitasi ( Recitation Method )
Metode resitasi adalah
suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat
sendiri. Kelebihan metode resitasi sebagai berikut : a. Pengetahuan yang anak
didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. b. Anak
didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri. Kelemahan metode resitasi sebagai
berikut : a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya
meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan. c. Sukar
memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual
Makasi atas postingan blog ny mas amir
BalasHapusBagus sekali,saya lagi mencari metode apa yang co2k untuk di terapkan di mata pelajaran praktek,ini bisa buat referensi saya :)