Rencana, Pendekatan, Lingkup dan Setting Penelitian





“ MENYUSUN RENCANA/RANCANGAN PENELITIAN, PENDEKATAN PENELITIAN, LINGKUP PENELITIAN DAN SETTING PENELITIAN KUALITATIF ”








TUGAS INDIVIDU


Tugas Ini  diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai
Pada Mata Kuliah  Metode Penelitian Kualitatif


OLEH :

AMIR HAMZAH
( A1A1 10 049 )




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KEAHLIAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013





“ MENYUSUN RENCANA/DESAIN PENELITIAN, PENDEKATAN PENELITIAN, LINGKUP PENELITIAN DAN SETTING PENELITIAN KUALITATIF ”


A.    RENCANA PENELITIAN
Secara definitif, rencana penelitian adalah gambaran secara rinci (detaile) tentang proses yang akan dilakukan oleh para peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian. Tujuan rencana penelitian adalah untuk memberitahukan secara jelas, kepada pembimbing, tim peneliti, para key informan dan orang lain yang berkepentingan di tempat penelitian tentang tujuan penelitian, siapa yang hendak ditemui, dan apa yang hendak dilakukan maupun dicari di tempat penelitian.
Secara umum perencanaan penelitian dibuat oleh para pe-neliti sebelum mereka pergi melakukan penelitian di lapangan, sehingga para peneliti maupun pihak-pihak yang berkepentingan (pembimbing, anggota tim peneliti dan para pejabat di tempat di mana penelitian dilakukan) mengetahui apa maksud dan tujuan kegiatan yang hendak dilakukan oleh para peneliti. Demikian da-lam penelitian kualitatif nautralistik, para peneliti sebaiknya telah membuat rencana penelitian. Walaupun demikian sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif naturalistik, di mana rencana maupun desain penelitian dapat diubah secara fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi di tempat penelitian, maka para peneliti yang telah menetapkan untuk menggunakan pendekatan penelitian kualitatif naturalistik juga dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut.
Rencana penelitian kualitatif naturalistik berisi tentang komponen-komponen penting, yang menggambarkan urutan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan data peneliti-an, sehingga pada akhirnya dapat digunakan sebagai masukan utama dalam pemecahan masalah penelitian. Untuk penelitian kualitatif naturalistik komponen-komponen tersebut dapat digunakan sebagai tindakan awal yang berguna baik bagi peneliti, sponsor maupun para key informan di tempat penelitian

Desain penelitian tidak lain adalah sebagian dari rencana penelitian yang menunjukkan sebagai gambaran mendalam tentang proses penelitian yang hendak dilakukan peneliti guna memecahkan permasalahan. Unsur-unsur penting dalam desain penelitian kualitatif-naturalistik di antaranya temasuk:
1.      Menentukan fokus penelitian yang pada umumnya berisi tentang uraian latar belakang permasalahan, permasalahan yang muncul, identifikasi fenomena permasalahan yang menunjukkan realitas permasalahan, menentukan fokus penelitian yang dapat berfungsi sebagai guide atau petunjuk dalam eksplorasi data.
2.      Membangun paradigma penelitian yang sesuai dengan kondisi di lapangan guna mengembangkan landasan teori.
3.      Menentukan kesesuaian antara paradigma dengan teori yang dikembangkan, sehingga peneliti tetap yakin terhadap kebenaran teori yang dibangun yang pada umum-nya masih saling berkaitan dengan paradigma yang di-kembangkan.
4.      Menentukan sumber data yang dapat digali dari masyarakat yang diteliti.
5.      Menentukan tahapan-tahapan dalam proses penelitian.
6.      Mengembangkan instrumen penelitian yang dituangkan secara tertulis sebagai fungsi pertanggungjawaban peneliti kepada pribadi sponsor maupun kepada para peneliti lainnya.
7.      Merencanakan teknik pengumpulan data yang digunakan dan cara pencatatannya.
8.      Rencana analisis data yang di dalamnya mencakup komponen-komponen seperti: kategorisasi data sesuai dengan karakteristik ubahan, menilai pengelompokan dan checking di antara para anggota peneliti.
9.      Merencanakan lokasi dan tempat penelitian agar peneliti memperoleh informasi dari tangan pertama (informasi primer).
10.  Merencanakan lokasi penelitian yang sesuai dan relevan.
11.  Menghormati etika penelitian dan, menghormati hak responden.
12.  Mempersiapkan laporan penulisan dan penyelesaian penelitian.


B.     PENDEKATAN PENELITIAN
Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif sebenarnya lahir hampir bersamaan tetapi dalam perkembangan keduanya jauh berbeda. Metode Penelitian Kuantitatif  berakar pada paradigma filsafat positivisme berkembang sangat pesat, terutama pada ilmu-ilmu alam. Sementara itu, Metode Penelitian Kualitatif berangkat dari paradigma interpretivisme dinilai sangat lambat, hingga seolah-olah metode ini lahir belakangan. Bahkan, tidak sedikit yang mengaitkan kelahiran Metode Penelitian Kualitatif bersamaan dengan kelahiran sosiologi. Jadi masih relatif baru, sehingga bisa dimaklumi jika perkembangannya tidak secepat Metode Penelitian Kuantitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Dalam tradisi keilmuan, penelitian kualitatif dikenal juga terminologi studi kasus (case study) sebagai sebuah jenis penelitian. Studi kasus diartikan sebagai  metode atau strategi dalam penelitian untuk mengungkap kasus tertentu. Ada juga pengertian lain, yakni hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu.
 Jika pengertian pertama lebih mengacu pada strategi penelitian, maka pengertian kedua lebih pada hasil penelitian. Dalam sajian pendek  ini diuraikan pengertian yang pertama. Selain studi kasus, ada fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan etnometodologi yang masuk dalam varian penelitian kualitatif. Penelitian studi kasus memusatkan perhatian pada satu objek tertentu yang diangkat sebagai sebuah kasus untuk dikaji secara mendalam sehingga mampu membongkar realitas di balik fenomena. Sebab,  yang kasat mata hakikatnya bukan sesuatu yang riel (realitas). Itu hanya pantulan dari yang ada di dalam.
Sebagaimana lazimnya perolehan data dalam penelitian kualitatif,  data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, baik melalui wawancara, observasi, partisipasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari berbagai cara itu hakikatnya untuk saling melengkapi. Ada kalanya data yang diperoleh dari wawancara belum lengkap, sehingga harus dicari lewat cara lain, seperti observasi, dan partisipasi.
Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai, paradigma.Seorang peneliti dalam kegiatan penelitian, baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun tidak sudah pasti menerapkan paradigma, antara lain adalah :
 Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
1.      Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. 
2.      Pendekatan interaksi simbolik.  Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.
3.      Pendekatan kebudayaan.Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
4.      Pendekatan etnometodologi.Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.  Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya. 
C.    LINGKUP PENELITIAN
Terdapat kesalahan pemahaman di dalam masyarakat bahwa yang dinamakan sebagai kegiatan penelitian hanyalah yang berbentuk survey, menggunakan sebuah daftar pertanyaan,dan yang datanya dianalisis dengan menggunakan teknik statistik.Pemahaman ini berkembang karena kuatnya pengaruh aliran positivistik dan metode penelitian kuantitatif.
Ada dua kelompok metode dalam ilmu sosial yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Di antara kedua penelitian tersebut sering timbul perdebatan di seputar masaalah metodologi penelitian.Masing - masing penelitian berusaha nenpertahankan kekuatan metodenya.
Salah satu argumen yang di kedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat dianalisis dengan metode yang dipinjam dari ilmu eksakta.Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisis dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan penggunaan angka.
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si peneliti sebagai alat pengumpul data. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan dengan mengerahkan segala fungsi indranya.Dengan demikian, peneliti harus dapa diterima oleh responden dan lingkungannya agar mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam dunia maupun lingkungan responden.

Ciri-ciri metode penelitian kualitatif berdasarkan hasil rangkuman dari literatur Lexy J. moleong dan Nasution di bagi menjadi 15 , yaitu :
1.            Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah atau natural setting.
2.            Peneliti sebagai alat peneliti.
3.            Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang dituangkan dalam bentuk laporan.
4.            Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil.
5.            Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya.
6.            Mengutamakan data langsung atau first hand.
7.            Dalam penelitian kualitatif dipergunakan metode tringulasi.
8.            Mementingkan rincian kontekstual.
9.            Subyek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti.
10.        Penelitian kualitatif mengutamakan perspektif emik.
11.        Verifikasi.
12.        Pengambilan Sampel secara purposif.
13.        Menggunakan "audit trial".
14.        Ananlisis dilakukan sejak awal.
15.        Teori dasar (grunded theory).
Dalam penelitian ,betapapun sederhanya selalu menjumpai berbagai hambatan.Hambatan-hambatan tersebut meliputi hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal merupakan hambatan kegiatan penelitian yang datangnya dari pihak peneliti sendiri,sedangkan hambatan eksternal datangnya dari pihak luar,yang berada di luar kemampuan peneliti untuk mengatasinya secara langsung.
Di dalam melakukan penelitian, peneliti harus melakukan penghargaan terhadap kode etik penelitian.Adapun butir-butirnya antar lain meliputi :
1.      Keaslian permasalahan  peneliti.
2.      Kutipan pendapat orang lain.
3.      Pengumpulan data.
4.      kerahasiaan hasil penelitian.

D.    SETTING PENELITIAN
Setting penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting dan telah ditentukan ketika menempatkan fokus penelitian. Setting ddan subjek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah ditentukan sejak awal penelitian. Setting penelitian ini menunjukan komunitas yang akan diteliti dan sekaligus kondisi fisik dan sosial mereka. dalam penelitian kualitatif setting penelitian akan menunjukan lokasi penelitian yang langsung melekat pada fokus penelitian yang telah ditetapkan sejak awal. Setting penellitian ini tidak dapat diubah kecuali fokus penelitianya diubah.
Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yanga akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.informan penelitian ini meliputi beberapa macam, seperti: (1) informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, (2) informan utama, yaitu mereka yang terlihat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti; (3) informan tambahan, mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Setting penelitian adalah lingkungan, tempat atau wilayah yang direncanakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Setting penelitian kualitatif natu-ralistik mempunyai tiga dimensi yaitu 1) dimensi tempat, 2) dimensi pelaku, 3) dimensi kegiatan.
1)      Dimensi Tempat merupakan daerah atau wilayah di mana subjek atau objek penelitian yang hendak diteliti. Dimensi tempat ini, dibedakan menjadi tempat terbuka dan tempat tertutup. Dikatakan sebagai tempat terbuka, jika daerah atau wilayah tidak dibatasi secara nyata, agar terpisah dari subjek/objek lain. Tempat terbuka ini termasuk misalnya: terminal, pasar, pelabuhan. Dikatakan sebagai tempat ter-tutup, jika peneliti perlu menggunakan prosedur tertentu untuk dapat mengakses atau memasuki objek penelitian tersebut. Contoh tempat tertutup, misalnya kantor, lemba-ga, dan perusahaan.
2)      Dimensi Pelaku yaitu subjek atau objek yang berperan dalam menentukan keberhasilan tahap pengambilan infor-masi dari suatu proses penelitian. Contoh dimensi pelaku ini misalnya, orang dan masyarakat yang tinggal bersama dalam suatu tempat/wilayah/daerah.
3)      Dimensi Kegiatan, merupakan implikasi dari adanya hake-kat manusia atau binatang dan tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk hidup. Contoh kegiatan dan implikasinya ter-masuk: manusia bekerja untuk mendapatkan upah atau gaji, agar dapat hidup layak. Binatang memakan rumput dan hidup berkelompok agar mereka dapat hidup dan me-ngembangkan keturunannya.







                                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Biaya & Penggolongan Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF