Soal & Jawaban Akuntansi Perpajakan
TUGAS 1 !
1.
Berdasarkan transaksi berikut :
·
1 Jan 2000 Persediaan
Awal 200 Unit @ Rp 10.000
·
12 Jan 2000 Pembelian 400 Unit @ Rp
12.000
·
16 Jan 2000 Penjualan 500 Unit
·
24 Jan 2000 Pembelian 300 Unit @ Rp
11.000
·
29 Jan 2000 Penjualan 200 Unit
·
30 Jan 2000 Pembelian 100 Unit @ Rp
12.000
Diminta:
1. Hitung Persediaan Akhir dengan Sistem Periodik dengan
Metode FIFO
2. Hitung Persediaan Akhir dengan Sistem Permanent dengan Metode FIFO
3. Hitung Persediaan Akhir dengan Sistem Periodik dengan
Metode LIFO
4. Hitung Persediaan Akhir dengan Sistem Permanent dengan Metode LIFO
5. Metode Rata-Rata
Hitunglah
laba kotor masing-masing jika penjualan Rp 10.000.000 dan buatkan perbandingan diantara ketiga metode
tersebut!
Jawaban
:
1 Jan 2000 Persediaan
Awal 200 Unit @ Rp
10.000 = Rp.
2.000.000,-
12 Jan 2000 Pembelian
400 Unit @ Rp
12.000 = Rp. 4.800.000,-
24 Jan 2000 Pembelian
300 Unit @ Rp
11.000 =
Rp. 3.300.000,-
30 Jan 2000 Pembelian 100 Unit @ Rp
12.000 = Rp. 1.200.000
Persediaan Barang 1000
Unit Rp.11.300.000,-
16 Januari Penjualan 500 Unit
29 Januari Penjualan 200 Unit _
Persediaan
Akhir 300 Unit
300 Unit Terdiri Dari 200 Unit @Rp.11.000 = Rp.2.200.000
100
Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
300 Unit Rp.3.400.000
Catatan :
1)
Persediaan Akhir : 300 Unit
2)
HPP : 200 Unit @Rp.10.000 = Rp.2.000.000
300 Unit @Rp.12.000 = Rp.3.600.000
100 Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
100 Unit @Rp.11.000 = Rp.1.100.000
700 Unit Rp. 7.900.000
1. Sistem Periodik Metode FIFO
1/1 Saldo Awal 200 Unit @Rp.10.000 = Rp.2.000.000
12/1 Pembelian 400 Unit @Rp.12.000 = Rp.4.800.000
600
Unit Rp.6.800.000
16/1 Penjualan (200
Unit) @Rp.10.000 =(Rp.2.000.000)
(300 Unit) @Rp.12.000 =(Rp.3.600.000)
100 Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
24/1 Pembelian 300 Unit @Rp.11.000 = Rp.3.300.000
400
Unit Rp.4.500.000
29/1 Penjualan (100 Unit) @Rp.12.000 =(Rp.1.200.000)
(100 Unit) @Rp.11.000 =(Rp.1.100.000)
200
Unit Rp.2.200.000
30/1 Pembelian 100 Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
300 Unit Rp.3.400.000
Catatan :
1)
Persediaan Akhir : 300 Unit
Rp.3.400.000
2)
HPP : 200
Unit @Rp.10.000 = Rp.2.000.000
300
Unit @Rp.12.000 = Rp.3.600.000
100
Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
100
Unit @Rp.11.000 = Rp.1.100.000
700 Unit Rp. 7.900.000
2. Sistem Permanen/Perspektual Metode FIFO
·
Persediaan Akhir
Tgl
|
Masuk/Dibeli
|
Keluar/Dijual
|
Sisa Persediaan
|
1/1
|
|
|
200@Rp.10.000 = RP.2.000.000
|
12/1
|
400@Rp.12.000= Rp.4.800.000
|
|
200@Rp.10.000 = RP.2.000.000
400@Rp.12.000 = Rp.4.800.000
|
16/1
|
|
200@Rp.10.000 = Rp.2.000.000
300@Rp.12.000 = Rp.3.600.000
|
100@Rp.12.000 = Rp.1.200.000
|
24/1
|
300@Rp.11.000= Rp.3.300.000
|
|
100@Rp.12.000 = Rp.1.200.000
300@Rp.11.000 = Rp.3.300.000
|
29/1
|
|
100@Rp.12.000 =Rp.1.200.000
100@Rp.11.000=Rp.1.100.000
|
200@Rp.11.000 = Rp.2.200.000
|
30/1
|
100@Rp.12.000= Rp.1.200.000
|
|
200@Rp.11.000 = Rp.2.200.000
100@Rp.12.000 = Rp.1.200.000
|
Jumlah
|
700 Unit Rp.7.900.000
|
300 Unit Rp.3.400.000
|
3. Sistem Periodik Metode LIFO
1/1 Saldo Awal 200 Unit @Rp.10.000 = Rp.2.000.000
12/1 Pembelian 400
Unit @Rp.12.000 = Rp.4.800.000
600 Unit Rp.6.800.000
16/1 Penjualan (400 Unit) @Rp.12.000 =(Rp.4.800.000)
(100 Unit) @Rp.10.000 =(Rp.1.000.000)
100 Unit @Rp.10.000 = Rp.1.000.000
24/1 Pembelian 300
Unit @Rp.11.000 = Rp.3.300.000
400 Unit Rp.4.300.000
29/1 Penjualan (200 Unit) @Rp.11.000 =(Rp.2.200.000)
200 Unit Rp.2.100.000
30/1 Pembelian 100
Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
300 Unit Rp.3.300.000
Catatan :
1)
Persediaan Akhir : 300 Unit Rp.
3.300.000
2)
HPP : 400 Unit @Rp.12.000 = Rp.4.800.000
100
Unit @Rp.10.000 = Rp.1.000.000
200
Unit @Rp.11.000 = Rp.2.200.000
700 Unit Rp. 8.000.000
4. Sistem Permanen/Perspektual Metode LIFO
·
Persediaan Akhir
Tgl
|
Masuk/Dibeli
|
Keluar/Dijual
|
Sisa Persediaan
|
1/1
|
|
|
200@Rp.10.000 = RP.2.000.000
|
12/1
|
400@Rp.12.000= Rp.4.800.000
|
|
200@Rp.10.000 = RP.2.000.000
400@Rp.12.000 = Rp.4.800.000
|
16/1
|
|
400@Rp.12.000 = Rp.4.800.000
100@Rp.10.000 = Rp.1.000.000
|
100@Rp.10.000 = Rp.1.000.000
|
24/1
|
300@Rp.11.000= Rp.3.300.000
|
|
100@Rp.10.000 = Rp.1.000.000
300@Rp.11.000 = Rp.3.300.000
|
29/1
|
|
200@Rp.11.000=Rp.2.200.000
|
100@Rp.10.000 = Rp.1.000.000
100@Rp.11.000 = Rp.1.100.000
|
30/1
|
100@Rp.12.000= Rp.1.200.000
|
|
100@Rp.10.000 = Rp.1.000.000
100@Rp.11.000 = Rp.1.100.000
100@Rp.12.000 = Rp.1.200.000
|
Jumlah
|
700 Unit Rp.8.000.000
|
300 Unit Rp.3.300.000
|
5. Metode Rata-Rata
1/1 Persediaan Awal 200
Unit @Rp.10.000 = Rp.2.000.000
12/1 Pembelian 400
Unit @Rp.12.000 = Rp.4.800.000
24/1 Pembelian 300
Unit @Rp.11.000 = Rp.3.300.000
30/1 Pembelian 100
Unit @Rp.12.000 = Rp.1.200.000
Jumlah Barang Tersedia 1000 Unit Rp.11.300.000
16/1 Penjualan 500
Unit
29/1 Penjualan (200
Unit)
Persediaan Akhir 300
Unit
Jadi , Jumlah Persediaan Barang Untuk Dijual Sebesar 1000
Unit dengan jumlah harga Rp.11.300.000.
Artinya bahwa harga pokok rata-rata per unit adalah Rp.11.300 , dan Persediaan Akhir sebesar 300 Unit.
Dengan harga rata-rata perhitungan nilai persediaan akhir dan harga
pokok penjualan (HPP) ialah sebagai berikut :
Jumlah Persediaan Tersedia Untuk Dijual Rp.11.300.000
Dikurangi Persediaan Akhir 300 Unit @11.300 Rp. 3.390.000
HPP Rp. 7.910.000
Catatan :
Persediaan Tersedia Untuk Dijual – Persediaan Akhir
Catatan : 3.390.000 = Persediaan Akhir X Harga Per Unit
=
300 x 11.300
=
3.390.000
PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN METODE PENILAIAN
PERSEDIAAN
Akibat pemakaian metode yang berbeda maka hasil perhitungan nilai
persediaan dan harga pokok penjualan akan berbeda pula, sehingga jumlah laba
juga akan berbeda.
Misalkan, perusahaan melakukan penjualan
sebesar Rp.10.000.000, Maka perhitungan rugi laba (R/L) menurut masing-masing
metode adalah sebagai berikut :
KETERANGAN
|
FIFO
|
LIFO
|
RATA-RATA
|
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
|
Rp. 10.000.000,-
Rp. 7.900.000,-
|
Rp. 10.000.000,-
Rp. 8.000.000,-
|
Rp.10.000.000
Rp. 7.910.000
|
Laba Kotor
|
Rp. 2.100.000,-
|
Rp. 2.000.000,-
|
Rp. 2.090.000
|
gelap yakkk.. enggak kliatan tulisannya..
BalasHapusitu akuntansi persediaan. Bukan akuntansi perpajakan.
BalasHapus