Modal Kerja
Modal Kerja
Setiap
perusahaan memerlukan modal kerja untuk membiayai kegiatanoperasional
sehari-hari misalnya : gaji, upah, pembelian barang dan sebagainya,dimana dana
yang telah dikeluarkan diharapkan akan kembali masukkeperusahaan dalam jangka
pendek melalui hasil penjualan. Perusahaan yangtidak memiliki modal kerja yang
cukup, tidak dapat membayar keawajiban jangkapendek tepat pada waktunya dan
akan menghadapi masalah likuiditas.
Menurut
Prof. Dr. Bamabang Riyanto dalam bukunya dasar-dasar pembelanjaan
perusahaan (2001:57) terdapat tiga konsep yang menerangkan pengertian modal
kerja, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep
ini mendasarkan pada kuantitas dari dana yanbg tertanam dan unsurunsur aktiva
lancar dimana ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembalidalam bentuk
semula atau aktiva dimana dana yang tertanam di dalamnya akandapat bebas lagi
dalam waktu pendek, dengan demikian modal kerja menurutkonsep ini adalah
keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.
Dalam
konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja
dibiayai dari modal pemilik, utang jangka panjang maupun utangjangka pendek,
sehingga dengan modal kerja besar tidak mencerminkan margin ofsafety para
kreditur jangka pendek yang besar juga, bahkan modal kerja yangbesar menurut
konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang,serta tidak
mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2. Konsep Kualitatif
Konsep
ini mendasrkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep inipengertian modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancarv terhadap utang jangkapendek (Net Working
Capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal daripinjaman jangka panjang
maupun dari para pemilik perusahaan. definisi inibersifat kualitatif karena
menunjukan tersedia aktiva lancar yang lebih besardaripada utang lancarnya
(utang jangka pendek) dan menunjukan pula margin ofprotection atau tingkat
keamanan bagi para kreditur jangka pendek, sertamenjamin kelangsungan operasi
dimasa mendatang dan kemampuan perusahaanuntuk memperoleh tambahan pinjaman
jangka pendek dengan jaminana aktivalancarnya.
3. konsep fungsional
Konsep
ini mendasarkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangkamenghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pook perusahaan.pada dasarnya dana-dana yang
dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untukmengahasilkan
sesuai dengan usaha pokokperusahaan, tetapi tidak semua danadigunakan untuk
menghasilkan sebuah laba periode ini (current income) ada sebagian dana yang
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasayang akan datang ,
misalnya: bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor danaktiva lainnya.
Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut
Prof. Dr. Bamabang Riyanto (2001:61) dalam bukunya Dasar-dasar
pembelanjaan perusahaan, modal kerja dalam perusahaan dapat golongkansebagai
berikut :
1)
Modal Kerja Permanen (Permanen Working
Capital) yaitu modal kerja yangharus tetap ada pad perusahaan untuk menjalankan
funsinya, atau dengan katalain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan
unutuk kelancaranusaha.
2)
Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
yaitu jumlah modal kerjaminimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin
kontinuitasusahanya.
3)
Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
yaitu jumlah modal kerjayang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi
yang noramal(dinamis).
4)
Modal Kerja Variabel (variabel working
capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan
keadaan, dan modal kerjaini dibagi dalam :
§ Modal
Kerja Musiman (Sesasional Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah karena fluktuasi musim.
§ Modal
Kerja Siklis (Cyclical Working Capiatal) yaitu modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah disebabkan fluktuasi konyungtur.
§ Modal
Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerjayang besarnaya
berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yangtidak diketahui sebelumnya
(misalnya, adanya pemogokan buruh,banjir, perubahan keadaan ekonomi yang
mendadak).
Pentingnya Modal Kerja
Menurut Drs. Munawir dalam bukunya Analisa laporan
keuangan (2004:116)memberikan beberapa manfaat anatara lain :
1)
Melindungi pereusahaan terhadap krisis modal
kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
2)
Memungkinkan untuk membayar semua
kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
3)
Menjamin dimilikinya credit standing perusahaan
semakin besar danmemungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi
bahaya-bahaya ataukesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4)
Memungkinkan untuk memeiliki persediaan
barang dalam jumlah yang cukup melayani konsumen.
5)
Memungkinkan bagi perusahaan untuk
memberiakan syarat-syarat kredit yang lebih menarik bagi para pelanggan.
6)
Memungkinkan bagi perusahaan untuk
beroperasi dengan lebih efektif karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh
barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Menurut Prof.
Dr. Bamabang Riyanto (2001:64) Dalam bukunya Dasar-dasar pembelanjaan
perusahaan terdapat dua faktor yang mempengaruhibesarnaya kebutuhan modal kerja
yaitu :
a. Periode
perputaran modal kerja merupakan keseluruhan atau jumalah dariperiode-periode
yang meliputi jangaka waktu pemberian kredit, lamanya penyimpanan bahan baku di
gudang, lamanya proses produksi, lamanyabarang jadi disimpan digudang dan
jangka waktu penerimaan piutang.
b. Pengeluaran
kas rata-rata setiap harinya merupakan jumlah pengeluaran kasrat-rata setiap
harinya merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiapharinya untuk
keperluan pembelian bahan baku, bahan pembantu, pembayaranupah dan biaya-biaya
lain.
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila ;
1.
Adanya kenaikkan sektor modal baik yang
berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau bertambahnya
investasi pemilik perusahaan.
2.
Adanya ppengurangan atau penurunan aktiva
tetap diimbangiu denganbertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan
aktiva tetap maupunmelalui proses depresiasi.
3.
Adanya penambahan utang jangka panjang baik dalam
bentuk obligasi, hipotikatau utang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
penambahan aktivalancar.
Dengan kata lain bahwa
modal kereja akan bertambah apabila aktivalancar bertambah dibarengi dengan
perubhan pos tidak lancar (non currentaccount).
Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas
Perusahaan
Perputaran
modal kerja akan berpengaruh kepada tinkat rentabilitasperusahaan, Dimana dari
tingkat rentabilitas itu, perusahaan diharapkan akan terusmelaksanakan kegiatan
operasionalnya dan menghasilkan produk barang atau jasayang berkualitas.
Tingkat rentabilitas perusahan di pengaruhi oleh beberapa faktorbaik yang
berpengaruh langsung maupun tidak langsung, baik secara positifmaupun negatif,
diantaranya adalah modal kerja. Pengaruh perputaran modal kerjaterhadap tingkat
rentabilitas perusahaan baru dapat diketahui dengan menganalisiskedua variabel
tersebut.
Modal
kerja sebagai alat bantu mempunyai yang sangat penting dalam halkeputusan
investasi pada aktiva lancar dalam hal mengenai sumber, penggunaandan komposisi
dari kedua pos tersebut. Modal kerja perusahaan dianggap pentingkarena
dibutuhkan untuk membiayai operasinya sehari-hari, misalkan untukmeberi
persekot, pembelian bahan mentah, membayaqr upah buruh, gaji pegawaidan lain
sebagainya dan kesemuanya itu akan menentukan posisi keuangan jankapendek
perusahaan.
Komentar
Posting Komentar