Administrasi Kepegawaian
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Pengertian Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam kegiatan belajar
ini telah dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian, ruang
lingkup, dan fungsi/aktivitas kepegawaian.
Sistem Administrasi Kepegawaian
Sistem administrasi kepegawaian adalah bagian dari administrasi negara
yang kebijaksanaannya ditentukan dari tujuan yang ingin dicapai. Pola kebijaksanaannya
tergantung pada bentuk negara yang dianut suatu negara, apakah federal ataukah
kesatuan. Kebijaksanaan dasar sistem administrasi kepegawaian di negara kita
mengacu pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Dalam
undang-undang tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan
nasional untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokratis, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan pegawai negeri yang
merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang
menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Fungsi Teknis Administrasi Kepegawaian
Administrasi kepegawaian pada hakikatnya melakukan dua fungsi yaitu
fungsi manajerial, dan fungsi operatif (teknis). Fungsi manajerial berkaitan
dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran (mental) meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pegawai. Sedangkan
fungsi operatif (teknis), berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dengan fisik, meliputi pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemensiunan pegawai.
Perencanaan pegawai dapat didefinisikan sebagai
proses penentuan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang berdasarkan
perubahan-perubahan yang terjadi dan persediaan tenaga kerja yang ada.
Perencanaan pegawai merupakan bagian penting dari dan sebagai kontributor pada
proses perencanaan strategis karena membantu organisasi dalam menentukan
sumber-sumber yang diperlukan dan membantu menentukan apa yang benar-benar
dapat dicapai dengan sumber-sumber yang tersedia.
Perencanaan pegawai yang baik akan memperbaiki
pemanfaatan pegawai, menyesuaikan aktivitas pegawai dan kebutuhan di masa depan
secara efisien, meningkatkan efisiensi dalam merekrut pegawai baru serta
melengkapi informasi tentang kepegawaian yang dapat membantu kegiatan
kepegawaian dan unit organisasi lainnya. Melalui perencanaan dapat diketahui
kekurangan dibanding kebutuhan sehingga dapat dilakukan perekrutan pegawai
baru, promosi, dan transfer secara proaktif sehingga tidak mengganggu kegiatan
organisasi.
Dalam membuat perencanaan pegawai perlu diperhatikan
faktor internal dan eksternal organisasi. Di samping itu, perlu pula
diperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh sebagaimana dikemukakan Miller
Burack dan Maryann.
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk
menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang
dipandang perlu, penetapan tugas dan wewenang seseorang, pendelegasian wewenang
dalam rangka untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian mengantarkan semua sumber
dasar (manusia dan nonmanusia) ke dalam suatu pola tertentu sedemikian rupa
sehingga orang-orang yang bekerja di dalamnya dapat bekerja sama secara berdaya
guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu
akibat dari pengorganisasian adalah terbentuknya struktur organisasi dan dalam
struktur organisasi akan nampak bagaimana hubungan antara satu unit dengan unit
lain. Dengan kata lain, struktur organisasi akan mempengaruhi aliran kerja,
delegasi wewenang dan tanggung jawab, sistem kontrol dan pengendalian, serta
arus perintah dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu, dalam mendesain struktur
organisasi bagian kepegawaian perlu dipertimbangkan berbagai faktor sebagaimana
telah diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
Ada banyak teori dan keyakinan tentang apa yang
memotivasi pegawai. Secara keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang motivasi.
Oleh karena itu, sangat sulit bagi organisasi untuk sampai pada kebijakan dan pendekatan
yang akan memuaskan semua pegawai. Selain itu, bagi organisasi dengan skala apa
pun, membuat analisis mendalam tentang apa yang memotivasi setiap pegawai
adalah tidak praktis. Namun, ada aturan-aturan praktis yang dapat diikuti
setidak-tidaknya untuk membantu memotivasi pegawai dan meningkatkan kepuasan
kerja, yaitu sebagai berikut.
1.
Jelaskan
kepada para pegawai apa yang dimaksud dengan kinerja efektif dan pastikan bahwa
mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka;
2.
Pastikan bahwa
ada hubungan jelas antara kinerja dan penghargaan (imbalan) dan bahwa setiap
hubungan semacam itu dikomunikasikan kepada para pegawai;
3.
Pastikan bahwa
semua pegawai diperlakukan secara adil dan penilaian tentang kinerja adalah
objektif;
4.
Bilamana
mungkin, kembangkan jenis-jenis penghargaan yang berbeda, tidak semua orang
dapat dinaikkan pangkatnya (dipromosikan) atau perlu dinaikkan pangkatnya;
5.
Doronglah
semangat seluwes mungkin di dalam lingkungan kerja dan kembangkan gaya
manajemen yang mudah diserap dan mampu diubah-ubah untuk menyesuaikan orang dan
lingkungan
6.
Kembangkan
sebuah sistem manajemen kinerja atau setidaknya tetapkan sasaran yang dapat
dicapai tetapi dapat terus berkembang;
7.
Perhitungkan
semua faktor lingkungan dan sosial, seperti kenyamanan dan sarana lingkungan
kerja, interaksi sosial diantara pegawai, pokoknya semua faktor yang dapat
menjadi sumber ketidakpuasan.
Pengawasan sebagai bagian dari pengendalian
merupakan proses pengukuran dan penilaian tingkat efektivitas kerja pegawai dan
tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi. Setiap kegiatan pengawasan memerlukan tolok ukur
atau kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam bekerja, yang dalam
penilaian kinerja disebut standar pekerjaan.
Standar adalah suatu kriteria atau model baku yang
akan diperbandingkan dengan hasil nyata. Banyak jenis standar yang dapat
dipergunakan dalam pengendalian kegiatan-kegiatan kepegawaian. Dalam
mengendalikan unit/bagian kepegawaian, pimpinan harus mampu menemukan
butir-butir pengendalian strategis yang dapat dipantau berdasarkan
penyimpangan.
Perencanaan dan Rekrutmen
Salah satu fungsi Kepegawaian adalah pengadaan
pegawai. Dalam kegiatan pengadaan pegawai ini harus dilihat apakah ada formasi
yang lowong, di samping itu perlu pula dilihat kebutuhan sumber daya manusia,
banyaknya kebutuhan dan jenisnya pekerjaan. Setelah pasti ada formasi yang
lowong, maka baru diadakan serangkaian kegiatan untuk menjaring pegawai yang
sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit beserta kualifikasinya.
Sedangkan perekrutan merupakan proses penarikan
sejumlah calon yang memiliki potensi untuk ditarik menjadi pegawai yang
dilakukan melalui berbagai macam kegiatan. Perekrutan yang efektif secara
konseptual memiliki beberapa hambatan yang dapat bersumber dari kebijakan
organisasi maupun dari perencanaan sumber daya manusia. Dalam ketentuan
perundang-undangan Kepegawaian Negara terdapat ketentuan yang mengatur formasi
yaitu Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri
Sipil.
Dalam rangka menentukan jumlah dan kualitas pegawai
yang diperlukan oleh suatu unit organisasi, harus ditetapkan oleh seorang
pejabat yang berwenang dalam jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat dan
beban kerja yang harus dilaksanakan, dengan tujuan agar unit organisasi itu
mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kegiatan seleksi tidak hanya merupakan proses
pemilihan pegawai dari sekian banyak pelamar yang dijaring melalui proses
perekrutan, tetapi juga proses pemilihan calon pegawai terhadap organisasi yang
akan dimasuki. Pegawai yang telah lolos seleksi akan diprioritaskan untuk
mengikuti kegiatan orientasi sebelum yang bersangkutan ditempatkan dan mulai
bekerja. Orientasi sangat penting terutama bagi pegawai baru. Hal ini
dikarenakan apa yang diperoleh pertama kali seseorang memasuki dunia kerja akan
berkesan lama, dan ini akan mempengaruhi pegawai tersebut.
Orientasi merupakan upaya untuk mensosialisasikan nilai-nilai organisasi,
pekerjaan, dan rekan-rekan pada pegawai baru, yang dilakukan melalui sebuah
program formal maupun informal. Bagi pegawai lama yang akan menduduki jabatan
baru, orientasi juga perlu. Mereka dapat belajar terlebih dahulu tanggung jawab
yang akan dikerjakannya.
Sumber buku
Administrasi Kepegawaian Karya Enceng dkk
Slots by Microgaming - Mapyro
BalasHapusSlots by Microgaming - 의정부 출장샵 see location, revenue, employees, 남원 출장마사지 website & phone 제천 출장마사지 number. Find related and 제주 출장안마 similar Rating: 7.7/10 안동 출장마사지 · 8 votes